Monday, July 04, 2016

Yogya (lagi)

Trip ini juga lama. Charity trip kantor ke Yogya jelang akhir tahun lalu dan kali ini saya ajak mama. Waktu terbatas, jadwal charity juga makan waktu seharian jadinya nggak bisa kemana-mana. Hanya cobain makan di Warung Bu Ageng - kepunyaan istrinya Butet Kertaradjasa dan keliling Malioboro. Sebelum pulang sarapan gudeg bu Lies di Wijilan.




handprint peserta Charity


warung Bu Ageng




menu warung Bu Ageng yang dikalengkan. cocok buat oleh-oleh
oseng merconnya manteb

wedang ronde ala Malioboro

bakpia 25



Mirota Batik




Warung Bu Ageng
Jl. Tirtodipuran No. 13
Mantrijeron
Telp. 0274-387191


Hong Kong - Macau

Trip ini sebenernya sudah lama. November tahun lalu. Di saat semua boss offsite beneran di Hong Kong, saya dan Maya juga pergi tapi offisite sendiri :). Pergi ke tempat yang baru pertama kali dijalanin selalu kasih sensasi yang nggak bisa diungkapin. Excited banget. Bolak-balik di arrival hall untuk cari info gimana caranya ke city center. Liatin tourist info dan jadwal MRT (di Hong Kong namanya MTR). Akhirnya nemu juga. Kita naik MTR dan turun di tempat shuttle bus untuk lanjut dengan bus gratis yang akan anter kita sampai depan lobby Metropark Hotel Mongkok.

Karena hanya 3 hari 2 malam dan itu pun nggak full, tempat yang didatengin juga terbatas. Di Hong Kong hanya sempat ke Ladies Market di Mongkok. Hanya sekitar 10 menit jalan kaki dari Metropark Hotel tempat kita nginep. Ladies Market ini surganya souvenir dan barang-barang murah (asal bisa nawar). Bukanya sore sampai tengah malam. Nggak jauh dari Ladies Market, ada yang namanya Sport Shoes Street di Fa Yuen Street. Nggak berani masuk karena takut ngiler. Di kiri kanan sepanjang Fa Yuen Street itu berderet toko sepatu dari berbagai merk. Adidas, Adidas Football, Nike, New Balance dan lainnya. Rasanya seperti memanggil-manggil :)

Selain deretan toko sepatu, di sekitar Ladies Market juga banyak banget toko kosmetik Korea. Etude House, Innisfree, Nature Republic, Face Shop dan segala macem merk. Tinggal sebut dan pilih mana yang suka. Belum  lagi merek pajang standing poster dari brand ambassador masing-masing produk. Jadilah tim EXO vs Lee Min Ho seperti memanggil-manggil buat mampir. Seneng juga sih masuk ke toko-toko itu. Wangi dan nemu barang-barang imut yang nggak ada di Jakarta. Akhirnya beli hand cream Tonymoly yang aroma pisang (tubenya juga bentuk pisang) buat Christi, Hana dan Hadist. Buat saya sendiri cukup 5 pack masker Innisfree aroma green tea dan tea tree sama eye patch produknya Nature Republic.




nemu tempat tteokbokki dan eomuk (fish cake) yang enak banget.
yang jualan semuanya Korean



guritanya besar-besar dan enak banget, sayang nggak tau namanya
karena nggak ada terjemahannya



Hari Sabtunya kita nyebrang ke Macau. Sempat bingung juga cari terminal Ferry-nya. Jalan kaki cukup jauh tapi karena udaranya sejuk dan nuansa Natal sudah mulai terasa, jadinya nggak ngerasain capek. Nyebrang dari Hong Kong ke Macau sekitar 1 jam. Begitu sampai di Macau, tadinya mau ke Fisherman Wharf tapi nggak nemu. Akhirnya naik taksi ke Senado Square (Largo do Senado dalam bahasa Portugis). 

Di Senado Square ini terasa banget suasana Portugisnya. Kita sempat masuk ke St. Dominic's Church yang dibangun sekitar abad 16. Suasananya syahdu banget. Di sudut depan altar ada meja dengan lilin-lilin yang menyala. Ada nama-nama yang ditempel di situ. Mungkin ungkapan doa-doa permohonan dari pengunjung. Di dalam gereja juga banyak patung-patung dan benda-benda peninggalan abad 16-18. Semuanya terawat dengan baik. Bangunannya juga masih bagus. Sayang sudah nggak dipakai untuk ibadah lagi. Tapi kalau dilihat dari ramainya Senado Square sih memang nggak memungkinkan buat ibadah. Bisa nggak konsen.

Nggak jauh dari Senado Square, kita bisa lihat sisa-sisa gereja St. Paul. Walaupun hanya tinggal ambang depannya, tapi keren banget. Banyaaaakkkk banget yang foto-foto di situ. Sampai harus sabar nunggu waktu yang tepat buat selfie tanpa harus kena photo bomb. Aroma egg tart - kue khas Portugis menguar di sepanjang Senado Square bercampur aroma kue kacang. 


pelataran gedungnya UBS Hong Kong


nunggu ferry ke Macau


lilin-lilin doa

Flagellation of Christ - terbuat dari Polychrome wood carving
Portugal, India atau Hispanic America abad 18

sepanjang Senado Square

sisa-sisa reruntuhan gereja St. Paul 


salah satu toko kue kacang di Senado yang rame banget

Setelah puas di Senado, kita jalan kaki ke Macau Tower. Yang ini jaraknya jauh banget tapi kita tetep semangat :). Di Macau Tower kita bisa bungee jumping, sky walking atau manjat towernya. Sayang tiketnya mahal padahal pingin juga coba jalan di selasarnya. Balik dari Macau sekitar jam 7pm. Di ferry langsung mabok laut :(


pemandangan dari atas Macau Tower. seperti kumpulan lego


Minggu pagi kita siap-siap balik ke Jakarta. Karena taxi mahal, kita nunggu shuttle bus lagi dari depan hotel. Nyenengin banget jalan ke tempat baru. Dan Oktober nanti saya sudah siapin tiket untuk ke Hong Kong lagi bareng mama.