Saturday, April 24, 2010

Ho Chi Minh - Day 1

Liburan ini sebenernya udah dirancang dari November 2009. Tadinya mau pergi bareng Erwin dan Cherrie tapi karena berbagai hal terpaksa 2 tiket promo Air Asia direlain hangus karena nggak bisa refund dan ganti nama. Sedih sih tapi sisi positifnya waktu berangkat dan pulang bisa legaan duduknya :).

Seminggu sebelum keberangkatan udah sibuk browsing budget hotel di District 1. Ho Chi Minh City dibagi jadi beberapa district dan District 1 ini pusatnya budget hotel dan deket kalo mau kemana-mana. Cek harga di agoda.com trus dibandingin dengan harga di web hotelnya trus liat di Lonely Planet akhirnya pilih booking langsung dari web hotel karena nggak perlu credit card guarantee.
Oh ya nama hotelnya An An 2 Hotel di 216 De Tham Street, Ditrict 1 yang per malemnya USD 22 dan berhubung sampainya malem, sekalian pesen airport transfer USD 20. Bisa dilihat di sini

Rabu, 7 April 2010
Dari Selasa malem udah excited campur deg-degan karena ini pertama kalinya traveling sendirian. Jam 01.00pm buru-buru kabur dari kantor buat ambil perlengkapan di rumah. Sampai di bandara jam 03.00. Kirain masih bisa punya waktu buat santai-santai tapi ternyata di check in counternya mesti antri lama gara-gara serombongan ibu-ibu heboh yang bagasinya banyak banget. Yang berangkat 7 orang, yang urus check-in berdua. Yang 5 cuma kasih passport sama tiket tanpa uang buat airport tax. Jadinya mesti bolak-balik argghhhhh


06.00pm
Melayang di atas Singapore trus mengarah ke Utara yang nantinya akan lewatin Semenanjung Malaysia sebelum nantinya mendarat di Tan Son Nhat International Airport di Ho Chi Minh City (dulu namanya Saigon). Cuacanya bagus, awan nggak terlalu tebal jadi bisa lihat Singapore di bawah sana. Baru nikmatin Nasi Ayam dan teh anget (Rp. 42,000) buat ganjel perut. Lumayanlah rasanya.

Seperti biasa, take-off adalah saat-saat menegangkan. Waktu tau posisi nggak horisontal dengan daratan, langsung bikin deg-degan, mules dan merinding. Bener-bener nggak nyaman tapi segera teralihkan waktu pramugari kasih demo keselamatan. Adegan favorit: cara tarik masker oksigen dan cara pakainya. Cool!

06.16
Wow...awannya menebal. Duh, jadi pingin nyentuh. Gimana rasanya ya?

07.40
Mendarat di Than Son Nhat.


09.27
Lagi duduk-duduk di taman nggak jauh dari hotel. Tamannya cantik banget dihiasin lampu-lampu Natal warna biru. Dan suasananya rame seperti weekend. Kebanyakan penduduk lokal. Ada yang duduk sambil main gitar dan nyanyi-nyanyi, ada yang main roller blade, main sepeda, ada yang jalan-jalan, ada juga yang cuma duduk-duduk santai nikmatin malam.


Saya tertarik banget liatin beberapa kelompok anak muda yang mainin permainan yang seru. Beberapa orang berdiri hadap-hadapan trus, seperti badminton tapi tanpa raket dan pakai kaki, mereka saling berusaha kasih smash ke lawan pakai shuttlecock tapi lebih besar, lebih ramping dan ujungnya ada seperti per dari karet. Bunyinya cukup kenceng. Ngeliat mereka main seperti ngeliat orang lagi ngedance.

10.14
Makan malam pertama di HCMC. Bingung mau makan apa akhirnya sampai di tempat makan namanya Pho Bo. Udah ditebak, menunya pho semua dengan berbagai varian. Pho itu mie Vietnam yang terbuat dari beras dengan kaldu sapi bening. Semangkuk pho ini selalu didampingi dengan sepiring tauge, irisan bawang bombay, jeruk nipis, irisan cabe (nggak ada bijinya tapi ampun deh pedesnya), basil (sejenis kemangi) dan daun ketumbar. Nggak ada sambel botol apa cabe giling, gantinya saus coklat - rasanya agak pedes dan gurih. Sayang nggak tau namanya.


Saya pesen Pho Khong Thit atau pho polos tanpa irisan daging. Karena di Jakarta juga ada, jadi udah nggak kaget sama rasanya. Gurih tanpa MSG (nggak kayak Chinese food) dan pastinya anget. Cocok buat makan malem yang agak kemaleman. Harga makan malem hari ini VND 17,000 atau sekitar Rp. 16,000-an. Oh ya, sepertinya harus inget buat bawa tissue karena sepertinya tempat makan pinggir jalan di sini nggak sediain tissue.


No comments: