Monday, March 26, 2012

Kaleyo vs Sate Ayam Pontianak

Ini kedua kalinya kita pingin banget makan bebek Kaleyo sampai muter-muter ke semua cabang yang kita tau. Kalau yang pertama akhirnya berhasil, malem ini gagal total.

Pertama ke Kaleyo yang di Pemuda. Udah bisa diduga sih kalau bebeknya habis. Akhirnya puter balik mengarah ke Cempaka Putih. Di situ ada 2 counter yang berdekatan. Masih nggak beruntung juga. Laris banget sih itu bebek. Sepakat untuk coba peruntungan di Sunter. Kali ini terpaksa ganti strategi. Kalau ternyata bebeknya habis juga, ya sudah...coba ayamnya aja.

Memang lagi nggak beruntung. Di Sunter juga tinggal ayam. Jadi, pesanlah kita 1 ayam goreng, 1 ayam cabe ijo, 2 nasi putih dan sambal mangga. Seperti biasa, minumnya teh tawar anget. Nggak perlu nunggu lama, pesanan kita dateng. Hmmm....ayamnya kecil. Jelas bukan ayam potong. Memang lebih mantep bebeknya. Ayam cabe ijoku berhasil bikin kepalaku panas seperti mau meledak, hidung meler dan mulut serasa kebakar. Sayang, sambal mangganya mengecewakan. Untuk harga Rp. 1,000 sih porsinya banyak tapi kok rasanya manis banget ya? Ada yang salah dengan resepnya. Baru kali ini sambal mangga cuma disentuh sedikit :)

Belum selesai makan, FLo udah kasih vonis. Cari makan lagi karena nggak kenyang. Tujuannya sate ayam. Berhubung nggak yakin Sate Blora di Balai Pustaka masih buka dan Sate H. Sajam di Benhil sedia sate ayam juga atau hanya kambing, akhirnya kita cari yang sekitaran Sunter aja. Dan bertemulah kita dengan sate ayam ala Pontianak ini.

Seporsi sate isi 10 tusuk diguyur bumbu kacang yang dicampur rempah (kalau sate biasa kan bumbunya selalu dipisah), irisan ketimun dan ketupat (sate ayam Pontianak nggak pernah sediain nasi). Rasanya? Enak! Seger, nggak terlalu manis, agak mirip gado-gado. Ini yang namanya trial and success :) Lain kali bisa jadi alternatif makan malem.

2 comments:

Anonymous said...

saya mau tanya, kalau sate ayam pontianak yang disunter dekat mana ya? terima kasih.

Via said...

Aduh...saya juga nggak inget persisnya dimana karena waktu itu nemunya juga nggak sengaja. Kalau nggak salah, kalau dari arah Kelapa Gading posisinya di sebelah kiri sesudah Dunkin Donut'. Ini warung pinggir jalan dan sepertinya satu-satunya di daerah itu.